25 Februari: aku dikeluarkan dari laci dan dibawa pemilikku ke gereja. Ini adalah kedua kalinya aku dibawa ke gereja pada tahun baru ini.
13 April: Selama berbulan-bulan aku diabaikan begitu saja dan debu tebal menyelimuti diriku begitu rupa sehingga aku merasa sesak.
22 Mei: Pemilikku hari ini mencari-cari dimana aku diletakkan. Ketika akhirnya menemukanku, ia membersihkan diriku dari debu dan untuk ketiga kalinya membawaku masuk gereja lagi.
25 Juni: Nenek pemilikku datang untuk menginap beberapa hari, dan ia mencari alkitab. Cucunya yang tak lain adalah pemilikku, mencari diriku dan memberikanku kepada neneknya. Selama beberapa hari aku melewati waktu-waktu yang menyenangkan sebab aku berada di pangkuan nenek yang tekun membaca apa yang tertulis dalam diriku
30 Juni: Hari ini nenek pulang ke rumahnya dan aku dikembalikan ke tempat semula. Sewaktu akan pulang, nenek mencium diriku dengan mesra.
1 Agustus: Aku diambil dan dimasukkan ke dalam koper bersama dengan pakaian dan perlengkapan lainnya. Tampaknya aku akan pergi keluar kota bersama pemilikku yang akan berlibur.
7 Agustus: Aku masih berada di koper, pemilikku rupanya membawa diriku sebagai semacam jimat keselamatan dalam perjalanan saja, sebab ia sama sekali tidak pernah menyentuhku.
18 Oktober: Telepon rumah berdering, ternyata bapak gembala menelepon, ia akan berkunjung malam ini. Pemilikku segera mengeluarkan diriku dari koper kosong dan menempatkanku di atas meja ruang tamu. Ketika bapak gembala datang, ia tersenyum karena melihat aku di atas meja ruang tamu.
16 Desember: Sudah lama sekali diriku tak disentuh siapapun. Debu kembali menyelimuti diriku.
31 Desember: Seluruh isi rumah duduk di sekitar meja makan dan memperhatikan diriku. Ada apakah gerangan? Ternyata tiap anggota keluarga matanya ditutup lalu tangannya membuka diriku. Setelah itu jari telunjuk dipakai untuk menunjuk ayat yg terdapat dalam diriku secara acak, katanya itu adalah ayat keberuntungan untuk tahun baru...
Apa yang ditulis di atas hanyalah merupakan gambaran figuratif belaka, namun di dalamnya kita melihat ada satu kebenaran yang dalam. Banyak orang Kristen tidak menghargai Alkitab, tidak mau membaca dan mempelajari Alkitab, sehingga mereka tidak tahu isi Alkitab. Akibatnya, kehidupan rohani mereka kering kerontang dan dengan mudah diombang-ambingkan segala macam pengajaran yang sesat...
Bagaimana dengan Anda?